3
minggu terakhir, badanku terasa sakit semua. Setiap persendian terasa ngilu
kadang kesemutan. Belum musim flu, tiada angin tiada hujan, badanku drop,
mendadak panas disertai batuk dan flu berat serta pusing kepala. Ku tahan
hingga 3 hari, namun karena aku harus masuk kerja, akhirnya ku periksakan di
kLinik UIN. “Ini radang tenggorokan mbak. Saya kasih obat diminum secara
teratur dan istirahat yang cukup ya.” Nasihat Bu Dokter. “Iya Bu. Terima kasih.”
Jawabku singkat sembari melangkah meninggalkan klinik.
2
minggu berjalan, obat hanya ku minum sebagian karena setelah ku rasakan tak
memberikan efek yang cukup signifikan. Maka ku biarkan saja si sakit menderaku.
Setiap pulang kerja, langsung ku bawa istirahat. Begitu rutinitas
sehari-hariku. Hingga sabtu sore (14/02) suamiku sampai di rumah. Ia melarangku
mengerjakan segala hal berkaitan dengan pekerjaan rumah tangga. Ia selesaikan
semuanya sendiri, mulai dari mengepel rumah, mencuci baju dan memasak, semua
beres di tangannya yang cekatan. Aku disuruhnya untuk beristirahat saja dan tak
boleh kelelahan.
Saat
masakan sudah matang dan kami makan bersama, suamiku bilang, “Coba beli one med
dhek, kata guru-guru di sekolahku, perempuan kalau mau hamil drop badannya.”
“Udah
2x di tes tapi masih negative mz, itu mengecewakan.” Keluhku.
“Ayolah,
kalau cepat tau, adhek lebih hati-hati dari sekarang.” Pintanya dengan sabar
Maka
kuturuti nasihat suamiku. Ku beli one med. Keesokan harinya, sebelum sembahyang
shubuh, aku melakukan tes kehamilan, dan Subhanallah walhamdulillah walaa haula
walaa quwwata illa billah… aku positif. Rasa haru, bahagia, senang, menyusup ke
dalam jiwa, membuatku meneteskan air mata penuh syukur padaNya.
Selamat
Datang Anakku, selamat datang di dunia keduamu, selamat datang di rahim ibumu
Nak. Allahummaj’al Hadzal walad, waladan sholihan. Amiin.