Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Ilusi Cinta

Aku tak percaya cinta kekasih,
Aku tak percaya cinta tanpa pamrih,
aku tak percaya cinta manusia itu tulus,
aku tak percaya kata cinta, kasih, rindu, sayang, kangen yang kau ucap
karena semua fiktif belaka
segala pujian, rayuan, setiap kata, kalimat dan paragraph yang keluar dari mulutmu
hanya berlaku momentum saja
yang suatu ketika, kala apa yang kau ingin dariku, kala apa yang kau tuju atasku tak terwujud,
kata cinta, untaian kasih, salam kangen, sapa sayang, seketika berubah
menjelma caci, menjadi benci, menuai dendam, menabur dengki
maka cinta manusia tak pernah ada, dari tiada kembali kepada tiada
Tuhan, hadapkan aku hanya pada cinta dan kasihMu
Yang kekal tiada batas, dari ada dan tetap ada


D’ Fikr Song
Dalam senyapnya malam
Dalam gundahnya hati
Aku mencari makna sebuah cinta yang hakiki
Dalam raga terlena
Resah ambangnya jiwa
Akhirnya terungkap satu cinta di atas cinta

*)
Kadang cinta bahagia
Kadang cinta jadi menderita
Kadang lupa segala-galanya
Karena itu kembali pada-Nya

**)
Cinta kawan yang tak sepadan
Cinta guru yang tak berujung
Cinta ibu bapak tak terbalas
Diberikan sepanjang jalan

***)
Cinta Rasul bagaikan air
Mengalir kepada umatnya
Cinta Allah sebuah misteri
Bagi setiap hamba-hamba-Nya

Fitrah manusia mencintai dicintai
Setiap insan mengalami tentang rasa cinta

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SATU

Nyatanya hidup memang dinamis. Bumi terus berputar. Matahari, bulan, bintang, langit dan alam semesta terus bergerak berdasarkan siklusnya. Mereka menjalani setiap detik penuh tanggung jawab, tanpa mau peduli apakah manusia selaku mikrokosmos turut berdinamisasi atau tidak. Karena masing-masing telah memiliki jalannya sendiri tanpa harus saling ngricuki.
Manusia, satu-satunya makhluk yang dibekali dengan hati dan akal untuk berpikir serta mampu membedakan yang baik dan buruk, yang harus dilakukan dan ditinggalkan, seringkali bersikap manja. Di kala menghadapi persoalan pelik, tak jarang ia mudah berputus asa, merasa seolah dirinya sendiri yang tengah menangis darah, paling tersudut, paling menderita dan seterusnya. Padahal, andai ia mau menengok, melihat sekitar dan mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang disaksikan, sejujurnya ia tahu bahwa setiap kepala memiliki masalah dengan corak yang berbeda tentunya. Dan jika ia mau menghadapinya dan tak lari dari kenyataan, ia pasti mampu berdiri tegap, dan berkata, “Hei masalah, aku lebih hebat darimu! Dan aku akan menakhlukkanmu!”
Dalam hal ini, perlu pula diingat bahwa kata hanya sebatas kata tanpa realisasi, implementasi, dan aktualisasi hingga terlahir tindakan-tindakan konkret dari tekad yang telah mewujud menjadi kata-kata. Dari dinamisasi inilah sesungguhnya dapat kita sadari bahwa bahagia-derita, suka-duka, susah-senang, tangis-tawa,  akan terus bergulir. Dan kalau boleh berpendapat lagi, bahwa semua hanya akan bermuara pada satu, karena derita, duka, susah dan tangis ibarat gelap, jahat dan benci saat disandingkan dengan terang, baik dan cinta. (Terlintas teori Albert Einstein & Empedokles).



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS