Yang Kunanti Kan Segera Hadir
Diposting oleh
Lautan dahaga
|
Hari ini, kita telah melalui separoh dari bulan sya’ban. Itu berarti 15 hari lagi bulan Ramadhan akan tiba. Betapa bahagianya hati setiap muslim di dunia. Bulan penuh rahmat, berkah dan ampunan yang dinanti-nantikan semakin dekat. Di mana di bulan ini kita mempunyai ladang ibadah yang sangat banyak dan beragam. Mulai dari berpuasa, sholat tarawih dan akan diakhiri dengan zakat fitrah.
Allah swt telah membuka pintu ibadah selebar-lebarnya. Dan pahala setiap ibadah yang dilakukan oleh hambaNya di bulan ini akan dilipatgandakan. Mayoritas orang belum mampu mengambil maksud tersirat dari bulan Ramadhan. Mereka bahagia karena sebentar lagi bulan syawal akan tiba yang itu berarti perayaan Hari Raya Idul Fitri segera digelar. Padahal, inti dari semua bukanlah di sana. Nah, dalam tulisan ini saya akan mencoba mengurai keistimewaan Ramadhan dalam pandangan saya dengan harapan mampu menggugah hati pembaca agar benar-benar bahagia menyambut datangnya bulan yang sangat indah ini. Tentunya dengan referensi yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan sekedar pendapat tanpa landasan yang kuat.
183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
184. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan[114], Maka Itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui.
Betapa istimewanya puasa Ramadhan. Sampai-sampai difirmankan dalam al-Qur’an yang mulia. Apa maksud Tuhan mengutus manusia untuk berpuasa selama satu bulan penuh? Ramadhan, secara bahasa ia bermakna pembakaran. Mengapa pembakaran? Apa yang dibakar? Mengapa harus dibakar? Banyak hal yang bisa kita petik dari sini.
Pertama, di bulan ini manusia diajak untuk membakar segala dosa atas perbuatan kita satu tahun yang telah dilalui karena akan menyambut tahun baru. Agar di tahun baru jiwa kita suci dan bersih dari segala kejelekan dan dosa-dosa terdahulu. Memulai hidup baru di tahun baru. Mengawalinya dengan kebaikan karena semua kejelekan telah kita bakar dengan berpuasa selama satu bulan penuh. Belum lagi ditambah dengan pahala berlipatganda atas setiap amal yang kita lakukan.
Pembakaran dosa tak bisa dilakukan hanya dengan menahan lapar dan haus selama satu bulan saja. Mengapa saya katakana demikian? Karena banyak manusia yang berpuasa hanya mendapatkan haus dan lapar saja. ini terjadi karena yang berpuasa hanya mulut dan perutnya saja. Padahal, dalam berpuasa yang dimaksud adalah puasa dalam segala hal. Menahan diri, dhohir batin untuk tidak berbuat maksiat. Mulai dari hal-hal dhohir seperti tidak makan dan minum, tidak berkata kotor/mengumpat sampai pada hal yang bersifat bathin seperti menjaga hati.
Dengan puasa diharapkan umat Islam mampu belajar. Belajar merasakan lemasnya menahan lapar sehingga mau bersedekah pada yang kelaparan. Belajar untuk jujur, tidak makan dan minum meski tak ada mata manusia yang membuntuti karena ia tahu bahwa Allah Maha Mengetahui dan di pundak kanan kiri telah diawasi oleh Roqib Atid meski tak terlihat. Ini juga mengasah iman, keyakinan dan kepercayaan kita pada Allah swt, malaikatNya dan hal-hal ghoib lainnya. Belajar sabar, menahan perut yang keroncongan minta makan dan tenggorokan yang terasa kering menanti seteguk air membasahinya. Menahan diri untuk mengumpat, menggunjing dan perbuatan tercela lainnya agar kesucian jiwa dan keutuhan puasa dhohir batin tetap terjaga. Ini juga berarti bahwa dengan puasa kita diajak untuk membakar nafsu diri yang seringkali mengajak kita pada kesenangan semata. Tanpa mau tahu baik buruknya.
Demikianlah, sedikit yang dapat saya urai tentang puasa dan bulan Ramadhan. Semoga kita semua dapat menyambut Ramadhan dengan hati yang benar-benar bahagia. Menjalaninya dengan ikhlas, berlomba-lomba mengaharap ridho Allah semata.
Ponorogo, 17 Juli 2011
08.50 AM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar