Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Beri Kami Waktu Lebih Lama Lagi

Seseorang yang dulu sering menjemput dan mengantarku ke pondok dengan sepeda Suzuki tahun 90-an kesayangannya. Seseorang yang sering menegurku ketika aku nakal. Seseorang yang menjadi ayahku bahkan sejak aku masih SD. Saat ayahku tengah merantau mencari nafkah untukku sekolah, ialah yang selalu mendidikku, mengajariku, menyayangiku bagai aku adalah darah dagingnya. 
Sosok itu, kini telah beruban, renta dan sering sakit, bahkan hingga operasinya yang ketiga, aku masih belum menemani dan melayaninya sebagaimana dulu ia lakukan itu padaku. Ah, pakpoh… maafkan keponakanmu ini, yang belum bisa berada di sisimu juga.
Kala ku dengar kabar bahwa kau sering pingsan, dan hari ini, kau pingsan hampir 1 jam tak ada yang menemukanmu, hatiku ngilu. Ketakutan tiba-tiba menyergap. Aku takut,,, takut,, takut kehilangan sosok ayah untuk kedua kalinya. Sejak ayahku dipanggil oleh Sang Maut untuk kembali kepada Sang Prajapati Pemilik nyawa, kau adalah sosok yang paling bisa kuanggap sebagai ayah
Tuhan,,, meski ku tahu bahwa maut adalah sebuah kepastian bagi setiap jiwa, maaf karena aku tetap memohon padaMu untuk memberinya kesehatan, kekuatan dan kesempatan menghirup napas lebih lama lagi… beri aku kesempatan untuk mengabdi padanya Tuhan, beri aku waktu untuk membuatnya tersenyum bahagia, beri aku momen untuk bersama dengannya lebih lama…..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar