Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Jasa Tak Terbalas


Terima kasih sebanyak-banyaknya, thank you very much, syukron jazilan, jazakumullah ahsanal jaza’, entah kata apa yang patut untuk ku persembahkan bagi kalian semua, terutama bagimu Ibu. Lagi-lagi, sebagai anak aku hanya bisa merepotkan dan merepotkanmu.

Sekarang aku telah bersuami, aku telah memiliki keluarga kecil yang aku cintai dan kasihi. Namun, sebahagia apapun aku hari ini, semua tak lepas dari campur tangan kalian semua. Kini, keluarga kecilku telah dikaruniai seorang malaikat kecil pembawa berkah dan bahagia. Tak ku bayangkan, bagaimana kehidupanku jika tanpa kalian. Ya, insyaallah aku dan suamiku akan mampu menghadapi apapun kenyataan yang harus kami hadapi meski berdua, tapi... tentu semua tak akan seringan dan segampang saat kalian ada untuk kami. Saat-saat aku akan melahirkan, kalian semua saudara-saudaraku siap siaga, 24 jam stand by untukku melebihi diriku sendiri. Ketika buah hatiku telah lahir ke dunia ini, kalian juga selalu ada untuk kami, membantu kami untuk merawatnya hari demi hari. Bahkan di sela-sela kesibukan pribadi, kalian masih menyempatkan untuk turut mengurusi kami. Segala perhatian dan kasih sayang kalian curahkan untuk malaikat kecil kami.
Mengandung lalu melahirkan seorang anak manusia berlanjut pada merawatnya merupakan tugas berat sekaligus mengesankan yang hanya bisa dirasakan oleh seorang perempuan. Mengapa perempuan? Bukan maksudku untuk menafikan keberadaan dan peran penting seorang laki-laki. Justru dukungan, perhatian dan dorongan darinya adalah kekuatan tersendiri bagi seorang perempuan.  
Kegiatan utama seorang bayi di bulan-bulan pertamanya adalah menyusu, buang air kecil – besar, menangis dan tidur. Normalnya seorang bayi akan minta menyusu sebanyak 8 – 12 kali dalam 24 jam atau setiap 2 jam sekali. Namun ada juga yang tiap jam atau 30 menit sekali sudah minta menyusu. Hal ini tergantung pada kebutuhan bayi, karena masing-masing memiliki kebutuhan yang berbeda. Intinya, jika Dek Bay menangis bukan karena pipis, BAB, minta digendong atau sakit berarti besar kemungkinan ia minta disusui. Maka tugas seorang ibu adalah tidak abai terhadap kebutuhan utama bayi ini.
Padahal, di samping tugas utama ini, seorang ibu masih memiliki seambrek tugas lain yang menanti. Peristiwa kebanyakan yang terjadi, segala pekerjaan rumah tangga adalah tugas seorang perempuan. Maka meski memiliki amanah baru yang super penting; menyusui anak, sang ibu masih harus mencuci popok si kecil yang setiap harinya bisa 2 hingga 3 ember. Ia juga masih harus memasak untuk keluarganya, membersihkan rumah dan pernak-pernik tugas rumah lainnya. Jarang laki-laki yang mau turut peduli terhadap apa yang dihadapi perempuan ini. Kebanyakan mereka hanya tahu beres. Bahkan setelah melakukan sedemikian banyak pekerjaan di siang hari, seorang perempuan masih harus terjaga sepanjang malam demi Dek Bay karena mayoritas bayi di bulan-bulan pertama kehidupannya seringkali mengalami kolik. Ia akan tidur pulas di siang hari namun terjaga di sepanjang malam. Bahkan sebagian bayi ada yang rewel dan tak berhenti menangis. Maka seorang perempuan harus terjaga, menghibur Dek Bay, menggendongnya ke sana kemari agar ia tidak rewel dan berharap si kecil segera tidur agar ibu bisa mengistirahatkan badannya sejenak.
Alangkah ringan dan bahagianya jika di saat-saat berat itu seorang laki-laki terutama suami mau turut serta membantu. Jika tidak bisa membantu menggendong atau menidurkan si kecil, setidaknya ia menemani sang ibu untuk turut terjaga, memperhatikan apa-apa yang dibutuhkan sang ibu saat menyusui, menanyakan jikalau ibu lapar dan ingin diambilkan minuman, makanan atau mungkin ingin disuapi. Dukungan yang demikian dapat membuat ibu terhindar dari kelelahan baik psikis maupun psikologis.
Sebagaimana yang ku alami, di minggu-minggu pertamanya, si kecil seringkali mengajakku untuk terus terjaga sepanjang malam. Beruntung ia tak begitu rewel, hanya saja ia minta terus untuk digendong. Tak dapat kubayangkan apa jadinya aku tanpa ada sanak saudara yang turut membantuku mengatasi semua ini. Ba’da maghrib hingga jam 10 malam biasanya sanak saudara sekitar datang untuk berkumpul di rumahku menunggui si kecil, sedang aku, ibuku dan nenekku terkadang juga kakekku tidur lebih awal karena di malam hari setelah sanak saudara pulang kami bertiga secara bergilir berjaga untuk menimang-nimang si kecil hingga ia dapat tertidur dengan nyenyak. Biasanya ia akan tidur nyenyak setelah pukul 03.00 dini hari dan terkadang hingga fajar menjelang. Setelah matahari menyingsing, si kecil akan tertidur pulas, ia akan terbangun hanya jika pipis, BAB atau menyusu, selebihnya aku bisa melakukan banyak hal. Namun, di siang hari aku tak memiliki banyak tugas rumah karena semua-muanya telah dikerjakan oleh ibu dan nenekku. Aku hanya perlu merawat si kecil dengan baik, itu saja. Sekali lagi, betapa berterimakasihnya aku kepada keluargaku.
Tak berapa lama lagi perjuanganku dan suamiku sebagai orang tua akan benar-benar dimulai. Saat usia si kecil memasuki bulan ke empat, aku akan mengajaknya untuk ke Surabaya, mengikuti sang ayah yang tengah bekerja di sana. Maka kami harus belajar mandiri dan tidak terlena oleh kenyamanan kami selama berada di tengah-tengah keluarga dekat. Aku dan suamiku akan menjadi tim yang sangat koordinatif dalam merawat buah hati kami, kami akan memulai menikmati indahnya berkeluarga, indahnya berumahtangga dengan segala pernak-perniknya. Cukup sudah kami merepotkan sanak saudara. Kini saatnya kami belajar mandiri. Terima kasih semua.. jasa kalian tak terbalaskan. Jazakumullah khoirol jaza’.... amiin yaa robbal alamin.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar