Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Komersialisasi Tulisan

Selama ini aku memang selalu tidak PD dengan tulisanku. Pasalnya aku belum mampu menuliskan ide-ideku dengan kata-kata indah yang enak dibaca dan meninggalkan kesan wah bagi pembacanya. Terlebih, saat tahu bahwa setiap tulisan memiliki standart tersendiri. Bahwa menulis harus menggunakan EYD, ilmiah, sekian karakter, dan pakem-pakem yang membuatku terkungkung dan terkurung. Tulisan yang tidak sesuai pakem adalah tulisan yang tidak baik, atau belum layak menjadi konsumsi publik. Karenanya, aku selalu ragu jika tulisanku harus dibaca orang lain.
Namun, mulai sekarang aku terus mencoba menuliskan apapun yang ada di benakku. Tentang komentar dan pendapatku atas segala hal, baik yang menyangkut diriku sendiri maupun hal-hal di luarnya seperti fenomena sosial yang ada. Setiap orang memiliki hak untuk berpendapat atas sebuah fenomena, baik dhohir maupun yang bersifat transendental dan keilmuan. Bahasa yang digunakan dalam menulis pun tak harus mengacu pada ukuran standart bahasa yang baik dan benar. Karena inti menulis bukanlah kompetisi menyampaikan pendapat dengan bahasa terbaik dan terindah, namun menyampaikan ide dan gagasan.
Kita harus kembali ke awal tujuan menulis. Bahwa tulisan merupakan salah satu media penyampai informasi yang sangat efektif karena ia memuat sejarah. Sebelum adanya budaya menulis, maka selama ini segala informasi dan ilmu pengetahuan hanya ada di lisan sehingga tidak bersifat abadi. Setelah lahirnya budaya menulis, maka kita akan dapat membaca sejarah dan segala hal di dalamnya yang terjadi di masa lampau untuk dijadikan cermin dalam menjalani hidup saat ini guna menyongsong masa depan.
Dari sini, dapatlah kiranya kita tarik sebuah pernyataan bahwa bahasa menulis tidaklah harus dibatasi dengan sekat-sekat yang hanya akan mematikan kreativitas diri. Menulis adalah bagaimana ide/gagasan yang ada di benak dapat tersampaikan kepada pembaca dengan baik sehingga dapat diperoleh manfaat darinya. Setidaknya, dengan tulisanlah kita mengabadikan perjalanan hidup untuk diwariskan pada anak cucu cicit dan seterusnya. Sehingga meskipun jasad tak lagi bernyawa tetap bisa mengajari mereka melalui tulisan-tulisan yang tak pernah mati bersamaan kepergian kita.
Ironisnya, saat ini menulis telah menjadi sebuah bentuk komersialisasi di mana tulisan dapat diuangkan. Tidak dapat dipungkiri bahwa hidup selalu butuh pada uang, akan tetapi saat tulisan ditulis dengan money oriented maka tujuan awal menulis; untuk memberi manfaat seakan sia-sia, hangus dimakan uang dan tulisan pun kian tidak bermakna. Karenanya, minimal menulislah untuk dirimu sendiri, menulislah dari hati untuk dapat dipetik maksud dan faedahnya! Selamat berkarya!!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar